December 14, 2012

21 Desember 2012 bukan kiamat



Matahari akan (tetap) terbit dari arah timur, dan hitungan waktu sehari (tetap) sama dengan 24 jam.
Saya dan saudara-saudara yang membaca tulisan ini dan mereka di luar sana (tetap) akan mengalami berjalannya hari dengan berbagai aktifitas dan kejadian sebagaimana hari-hari sebelumnya.  Tanggal 21 Desember 2012 adalah hari Jumat Wage, dan kita semua akan menyaksikan datangnya hari berikutnya atau hari Sabtu Kliwon dan bumi yang kita huni ini tidak dalam keadaan hancur lebur.
Hari yang saat tulisan ini dibuat sedang berada dalam perhatian banyak manusia di seantero dunia.
Apapun pendapat manusia, apapun sudut pandangnya, apapun argumentasinya, akan segera terjawab dalam beberapa hari ke depan.  Jawaban dalam bentuk kejadian empiris, yang bisa jadi menjelaskan pemahaman-pemahaman hidup bagi sekelompok orang, bisa jadi memutarbalikkan pemahaman  kelompok tertentu, bisa jadi semakin membuat bingung yang lain, atau bisa jadi menjadikan sekelompok lagi semakin merasa merekalah yang paling benar.
Yang sangat fenomenal dari hari tersebut adalah akan menjadi momen bagi begitu banyak manusia di muka bumi ini untuk memaknai hidup. Tetapi juga tidak berarti apa-apa bagi yang lain.
Adalah titik yang mempertegas berlangsung dan berlalunya akhir jaman (bukan akhir dunia).
Adalah titik yang memperjelas pemandangan manusia bahwa benar dan salah berada di tempat yang sama, berada pada waktu yang sama, dan memuncak ketika manusia tidak lagi bisa membedakan benar dan salah. Merasa atau meyakini benar tidak berarti benar.
Adalah titik yang mengisyaratkan berprosesnya pembaruan, dunia baru yang berisi kedamaian dan harmoni, manusia baru yang berisi jati dirinya yang sesungguhnya.
Proses perubahan yang masih sangat panjang, pertumbuhan dan perkembangan manusia dan dunia yang dihuninya, menuju suatu tingkatan yang lebih tinggi dan lebih baik, yang tidak disadari dan dipahami oleh sebagian besar makhluk yang merasa dirinya manusia.
Dalam konteks pembaruan ini  semesta akan menyadari pokok-pokok aturan hidup, dan waktu akan membuktikan bahwa aturan ini akan mendunia, dan hanya yang bisa konsisten berada dalam jalur aturan yang akan lolos dari seleksi alamiah menuju keabadian. Menemukan jatidirinya yang seutuhnya tidak bisa ditawar, berprilaku dengan landasan budi pekerti luhur.
Memahami aturan bahwa budi pekerti tingkah laku yang menentukan baik atau buruk, bukan berdasar keyakinan yang di anutnya atau berdasar yang lain.
Memahami aturan bahwa siapa yang menanam akan menuai, siapa yang membuat akan memakai.
Memahami aturan bahwa perjalanan hidup manusia itu terbit dan tenggelam, seperti siklus perjalanan air, berputar terus menerus tiada henti.
Dalam konteks pembaruan ini semesta juga akan berproses untuk menyadari apa dan dimana surga neraka, sekaligus proses penemuan jatidiri yang berarti juga memahami asal mula kehidupan dan jalan hidupnya.
..........
Indonesia mercusuar dunia.