Untuk baca klik di sini
LESSNESS blog_pakGun
architect,contemplative human being, arsitek,akitekucha,arquitektura,jiàgòu,geonchug, fx trader polosan
May 07, 2021
January 06, 2021
December 31, 2020
(0) FROM POWDER TO POWER
Slogan di Kaos Kenangan Reuni Sanurian
From powder to power, dari sini saja saya mulai. Sudah lama keinginan untuk menulis penggalan-penggalan cerita seputar Sanur, keinginan yang terus berulang menggelitik di dalam benak.
Sebagai penggalan cerita awal, saya memulai dengan angka (0), dengan harapan dicukupkan kesempatan untuk menulis penggalan-penggalan cerita yang lain, (1)(2)(3) dan seterusnya. Sekaligus secara khusus (0) sebagai penghargaan untuk komunitas Sanur, yang telah dengan konsisten untuk jangka waktu yang sangat panjang menampilkan wajah kasih berbalut ketulusan dan rendah hati, yang tentunya menjadi kemanfaatan bagi banyak orang.
Dan secara khusus, penggalan (0) saya persembahkan untuk kakak-kakak kece A3Y-90, yang telah menjadi semacam model wajah Sanurian, yang secara pribadi, spirit berkarya nya mempesona saya dan dalam hal ini memicu kenekatan saya untuk menulis. Terlalu indah berwarna-warni untuk dilewatkan. Menyimpan banyak cerita, cerita-cerita kecil sederhana, yang membumikan nilai-nilai luhur kehidupan.
Seperti kisah-kisah menakjubkan karya kasih nyata mother Theresa, yang dengan sangat jelas memaparkan kisah seorang anak manusia yang dengan kesadaran penuh berkenan mengakui bahwa semua yang dilakukannya adalah karyaNya. Menjadi pena ketika Tuhan menulis surat cintaNya bagi umat manusia, anak-anak terkasihNya. Tetapi kali ini, saya secara pribadi mengalaminya, menerima surat cintaNya, yang ditulisNya dengan pena ber merk Sanurian. Surat cintaNya yang saya terima berulang kali dalam hidup keseharian saya.
Penggalan-penggalan cerita yang saya tulis adalah ungkapan pikir-rasa pribadi, opini subyektif; semoga tidak keliru; dan kiranya bermanfaat. Harapan saya ada cukup energi untuk menulis beberapa penggalan cerita, entah kapan lagi bisa menulis penggalan (1)(2) dst, Dan juga berharap bisa membaca penggalan-penggalan cerita yang ditulis siapa saja, dan sungguh berharap bisa menemukan penggalan-penggalan cerita seputar karya keseharian Sr. Francesco Marianti, OSU. yang saya yakini pasti menakjubkan.
Penggalan cerita yang mengemukakan nilai-nilai di balik perjalanan menakjubkan Sanur. Prestasi gemilang entah sejak kapan, dan bertahan sangat lama hingga saat ini, sebagai fakta-fakta tak terbantahkan.
Nilai-nilai ini adalah butiran-butiran debu, begitu juga pribadi-pribadi Sanurian adalah butiran-butiran debu, yang saya maknai sebagai 'powder'. Yang satu-satu atau sendiri-sendiri dan secara kolektif sebagai sebuah komunitas, berkarya nyata memberikan warna bagi lingkungan nya. Menjelma dalam rupa energi positif, kekuatan spiritual dalam prilaku yang kreatif berdaya guna, yang saya maknai sebagai 'power'.
Sebutir debu yang dengan lugas menjadi tanda nyata kehadiranNya, tanda nyata kasihNya. Sukacita. From powder to power, begitu yang tertulis, slogan di kaos kenangan reuni Sanurian. Kaos kenangan sederhana, kaos keseharian yang bahkan dengan disain sangat biasa, tetapi pesan tersampaikan.
Di sana ada proses yang bukan hanya mengajar tetapi juga mendidik, pendidikan berkarakter, disana ada penjabaran nyata apa itu kasih, bagaimana bertekun setia pada hal-hal kecil, disiplin, jujur, keperdulian dll. dll. Disana ada proses belajar bukan untuk melulu prestasi akademis, tetapi belajar untuk hidup.
Tuhan sungguh sangat baik.
Selamat tahun baru 2021, terima kasih.
#ngopisik #hbd_istrikuh
Slogan on a Sanurian Reunion T-Shirt
From powder to power, from here I start. For a long time, the desire to write fragments of stories about Sanur, a desire that keeps on tickling my mind.
As an initial story fragment, I started with the number (0), with the hope that there would be enough opportunities to write other pieces of the story, (1) (2) (3) and so on. As well as specifically (0) as an appreciation for the Sanur community, which has consistently displayed a face of love wrapped in sincerity and humility, which is of course a benefit to many people.
And in particular, part (0), I dedicate to kakak-kakak kece A3Y-90, who have become a kind of Sanurian model, whose personal spirit of work fascinates me and in this case triggers my determination to write. Too beautiful colorful to miss. Keep a lot of stories, simple little stories, which ground the noble values of life.
Such as the amazing stories of Mother Theresa's real love, which very clearly tells the story of a human child who with full awareness is pleased to admit that everything he does is His. Became a pen when God wrote His love letters to mankind, His beloved children. But this time, I personally experienced it, receiving His love letter, which He wrote with a Sanurian pen brand. Her love letters that I receive many times in my daily life.
The fragments of the story that I write are expressions of personal thought, subjective opinion; hopefully not mistaken; and presumably useful. I hope that there will be enough energy to write some fragments of the story, I don't know when I can write fragments (1) (2) etc., and also hope to be able to read fragments of stories written by anyone, and really hope to find fragments of stories around the daily life of Sr. Francesco Marianti, OSU. which I believe must be amazing.
A story fragment that reveals the values behind Sanur's amazing journey. A resounding accomplishment who knows since when, and lasts very long until now, as indisputable facts.
These values are dust grains, as well as Sanurian individuals are dust grains, which I interpret as 'powder'. One-on-one or individually and collectively as a community, doing real work to give color to their environment. It manifests in the form of positive energy, spiritual power in creative and effective behavior, which I interpret as 'power'.
A grain of dust that immediately became a visible sign of His presence, a visible sign of His love. Joy. From powder to power, it was written, the slogan on the t-shirt of the Sanurian reunion. Simple memorial t-shirts, everyday t-shirts that are even with very ordinary designs, but the message is conveyed.
There is a process that is not only teaching but also educating, character education, there is a real explanation of what love is, how to be faithful to small things, discipline, honesty, care, etc. etc. There is a learning process not only for academic achievement, but learning to live.
God is really very good.
Happy new year 2021, thank you. #ngopisik #hbd_istrikuh
April 10, 2020
November 27, 2017
Sedelia, KATEDRA
November 25, 2017
BERCERMIN
September 10, 2015
April 03, 2014
INDONESIAKU (37)
dalam keadaan darurat
sejenak aku tertegun
.......................................................
sudah
sekian lama, entah dalam damai
entah dalam hening atau dalam sepi
tiada kata mudah diucap
tidak juga satu kata mudah ditulis
darurat
darurat ....
...................
Indonesiaku dalam keadaan darurat
kini dan sudah dari beberapa lama sebelumnya
bukankah eksistensi komisi-komisi
adalah tanda
darurat korupsi
darurat penegakan hukum
darurat pelanggaran hak asasi
sehinggalah ada KPK, Komnas HAM
dan komisi-komisi yang lain
................
darurat
institusi yang ada tidak
berfungsi selayaknya
....................
dan
beberapa hari lagi pemilu digelar
kuberharap
akan muncul orang orang
yang tidak hanya berani tetapi
juga mampu
membangun Indonesiaku
memperbaiki keadaan
sehinggalah
ruang ruang penjara dibangun untuk
dipenuhi
dan rakyat mendapat
penghargaan layak atas karyanya
...............
Indonesiaku
biarlah Pancasila falsafahmu
suatu hari nanti akulah presidenmu