adalah satu film yang layak untuk disimak.
adalah sebuah kritik analogis yang baik atas pola aktivitas keseharian yang kontemplativ. sebuah drama bersayap, drama komedi yang dikemas bagus dengan pesan moral yang begitu lugas. bahwa, 'menyesal kemudian tiada guna'.
kenyataannya banyak dari kita yang dalam kurun waktu tertentu bahkan sering sampai manula, sering dikontrol oleh sebuah remote control yang namanya nafsu, ambisi, uang, pekerjan, kilaf ..... whatever. pada gilirannya begitu kesadaran muncul, rasa-rasanya keadaan sudah begitu tidak terkendali.
mengapa ya perenungan baru dilakukan berikutnya? atau barangkali pola kontemplativ dengan kosekuensi logisnya sebuah kesadaran yang cukup dalam setiap aktivitas keseharian, hanya cocok untuk para manula, ... atau menunggu frustasi dulu?
eit, ... jangan salah, banyak kok yang sadar kalo yang dilakukan itu tidak benar tapi tetap saja dilakukan, dan akhirnya jadi kebiasaan. itu namanya nekad! ibarat pepatah, 'jamane jaman edan yen ora ngedan ora komanan'. bisa-bisa yang tidak ngedan malah disebut edan.
ign igun kembali bertanya-tanya
No comments:
Post a Comment
bebas berkomentar, berkomentar bebas ....