Rame-rame adhipura ditargetkan Kota Kita, untuk merubah status terkotor menjadi terbersih. Gotong royong bersih-bersih lingkungan disetiap RT digalakan. Tak ketinggalan spanduk Batam Bersih terpampang dimana-mana. Salut dan perlu didukung. Memang suatu penghargaan adhipura terhadap status
Namun demikian, maaf yang namanya rame-rame sering kali menjadikan semua terlena. Bersih fisik
Tipologi adhipura rupanya telah ada sejak dulu yaitu LOMBA DESA, acara ini sangat popular dan prestisius pada waktu itu. Masih jelas kala itu pagar pagar di cat dengan kapur, jalan penuh umbul-umbul, rumput dipotong, ujung bambu dililit kain untuk pemadam api berdiri disetiap rumah. Hasil bumi & ternak terbaik serta berbagai kerajinan dipajang rapi di Kantor Lurah. Ditambah ada petugas yang menjaga supaya tidak disentuh oleh pengunjung seperti layaknya benda berharga. Tidak ketinggalan, grafik-grafik kelahiran - kematian, perkawinan, tingkat pendidikan dll semua dibuat baru. Perangkat desa dan panitia dibelikan seragam baru (dari dana sumbangan warga) dan semua wajah terlihat ceria menanti kedatangan Tim Penilai !. Sementara warga berdiri kepanasan diluar pagar hanya bisa menonton saja.
Pakaiannya tidak matching, bajunya safari, sepatunya ket dan sisir rambunya menyembul di saku celana, begitulah penampilan Tim Penilai yang sudah ditunggu sejak pagi. Tidak sebanding dengan ribetnya penyambutan. Tim Penilai datang, duduk dijamu
makan, terus berkeliling desa. (Oleh panitia, Tim Penilai diarahkan ketempat tertentu yang dirasa baik). Setelah memberi pengarahan Tim Penilai lantas pulang dan tidak ketinggalan menggerakkan jari tengah ketemu ibu jari seperti nyetheti burung.
Seminggu kemudian, puncak dari segala acara yaitu acara pembubaran kepanitiaan digelar. Biasanya acara ini diisi pesta makan sambil menonton berbagai kesenian. Acara ini tergolong wajib sekalipun kalah dalam lomba desa! Konyol khan?. Barangkali begitulah cara perangkat desa menunjukan keberhasilan pembangunan desanya lewat lomba desa.
Pada tingkat wilayah yang lebih tinggi, walaupun tidak persis akan tetapi ada ciri khas yang masih sama yaitu rame-ramenya.
Derap pembangunan kurang menyentuh asas manfaat, yang terlihat lebih banyak kegiatan mempercantik
Disinilah kiranya Adhipura VS Lomba Desa mempunyai nilai sama (draw). Mudah mudahan penghargaan Adipura yang ingin dicapai diimbangi pula dengan program pembangunan yang berdaya guna supaya masyarakat tidak sebagai penonton saja tetapi ikut menikmati. Semoga.
No comments:
Post a Comment
bebas berkomentar, berkomentar bebas ....